Sabtu, 12 Oktober 2013

Pewarna Alami Makanan


Makanan yang tampil berwarna-warni memang menarik  dan menggoda selera. Agar aman untuk dikonsumsi, sebaiknya menggunakan pewarna alami. Berikut adalah beberapa bahan yang dimanfaatkan untuk membuat pewarna alami.

   1.     Merah

-    Bayam merah

Pilihlah daun bayam merah yang masih segar dan lebar.
Cuci hingga bersih lalu haluskan dengan blender. Dengan menggunakan alat ini, tidak perlu menambahkan air, sehingga warna zat dalam bayam tidak pudar.

-    Kayu secang

Kayu secang dijual dalam bentuk serutan kasar. Untuk mendapatkan warna merah kayu secang, rebus serutan kayu secang dalam air mendidih hingga warna cairan merah. Diamkan hingga cairan dingin lalu saring. Dalam pembuatan minuman, kayu secang dapat langsung dicampurkan dengan bahan lain seperti jahe, serai dan gula merah.

-    Angkak

Diperoleh dari fermentasi beras putih yang diberi tambahan ragi khusus. Proses fermentasinya berlangsung 4 – 6 hari sampai diperoleh warna beras yang merah. Cara mendapatkan pewarna alami dari angkak adalah dengan merebusnya dalam air mendidih. Setelah itu saring air rebusan dan siap digunakan.

-    Bit

Untuk membuat pewarna alami dapat dilakukan dengan cara, mengupas kulit bit, blender hingga lembut, saring. Air hasil perasan  jus bit inilah yang dapat dicampurkan dalam makanan atau minuman sebagai pewarna. Selain itu bisa juga dengan cara merebus bit lalu menyaringnya. Jangan terlalu banyak menambahkan air saat menghaluskan atau merebusnya, agar warna alaminya tidka pudar.

2.     Kuning atau orange

-    Kunyit

Untuk memberi warna pada kuah atau masakan, cukup mencampurkan kunyit dalam bumbu masakan. Sedangkan untuk mewarnai nasi, bubur atau kue, sebaiknya bakar dahulu kunyit sebelum digunakan. Proses pembakaran akan membuat warna cairan kunyit yang dihasilkan lebih terang dan aromanya juga lebih lembut.

-    Labu kuning

Bagian yang dimanfaatkan adalah daging buah. Sebelum dicampurkan ke dalam adonan, labu harus dikukus terlebih dahulu. Setelah lunak, labu dihaluskan dan dicampurkan ke dalam adonan. Hindari merebus labu, agar hasilnya tidak terlalu lunak.

-    Wortel

Untuk mendapatkan warna alami dari wortel. Cuci bersih wortel kemudian parut halus, lalu peras dengan sedikit air. Bagian yang digunakan untuk pewarna adalah hasil parutan wortel bukan cairannya. Fungsi dari memeras wortel dan menghilangkan sebagian airnya adalah agarr wortel yang ditambahkan tidak banyak mengandung air. Sehingga hasil kudapannya tidak terlalu basah dan lembek.

3.     Hijau

-    Daun suji

Cuci bersih daun suji dan daun pandan, masukkan dalam gelas blender, blender hingga lembut. Kemudian peras dan saring cairannya. Atau tumbuk daun suji dan pandan hingga lembut, peras dan saring.

-    Bayam hijau

Cara memperolah warna hijau dari bayam hijau sama dengan mendapatkan warna merah dari bayam merah.

4.     Hitam

-    Tinta cumi

Meskipun dapat dimanfaatkan dalam pengolahan makanan, sebaiknya hanya gunakan tinta cumi sebagai campuran masakan saja. Sebab, aroma tintanya masih sangat khas aroma cumi, sehingga tidak cocok jika dicampurkan dalam adonan kue atau makanan lainnya.

-    Merang

Sebelum digunakan, merang dibakar hingga menjadi serbuk hitam. Setelah itu serbuk hitam dicampur dengan air dan diendapkan selama 12 jam. Aie merang yang telah direndam, juga harus disaring terlebih dahulu sebelum dicampurkan ke dalam bahan makanan.
Sumber : saji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar